Thursday, August 6, 2015

Konservatif dan Modernisasi

Istana Oei Tiong Ham
Selama hidupnya Oei Tjie Sien terkenal sebagai seorang Tionghoa totok yang sangat konservatif dan terikat niat pada adat kebiasaan nesek moyangnya. Ia memegang teguh adat kebiasaan untuk mengenakan tau-tjang yaitu memakai kucir di kepalanya, suatu adat kalangan masyarakat Tionqhoa kebiasaan yang umum di pada masa itu. la sangat menekuni ajaran agamanya dan selalu merayakan dengan  penuh khimad hari besar orang Tionghoa. Ia selalu mengenakan pakaian tradisionil yang biasa dikenakan oleh orang Tionghoa pada zaman nya.
Ia juga tercatat jarang benar makan bersama dengan anggauta keluarganya. Jika ia toh melakukannya, maka hal itu merupakan suatu ke istimewaan dan dalam kesempatan itu ia akan selalu memberikan pelajaran-pelajaran mengenai kebajikan dan penghematan pada anak-anaknya. Meskipun demikian nampaknya ia tidak boleh dibilang sebagai seorang kepala keluarga yang pelit. Tiap pagi hari ia tidak lupa selalu memberi jajan satu sen pada cucunya.
Oei Tiong Ham alias Oen Tiong merupakan anak lelaki yang paling tua sendiri dari Oei Tjie Sien. la melewatkan masa mudanya dengan bersekolah di sebuah sekolah  Tionghoa tradisionil yang pada masa itu terkenal dengan nama soe-siok dan kemudi-an belajar bahasa Melayu dan huruf Latin. Setelah dewasa ayahnya mulai melatih nya berdagang dan sedikit demi sedikit menariknya dari lingkungan perdagangan ke­luarganya.
Dalam banyak hal Oei Ti­ong Ham berbeda benar dengan ayahnya. Ia adalah seorang pribadi yang menyukai angin modernisasi dan terbuka dalam menerima pengaruh Barat. Setelah ayahnya meninggal misalnya, ia mengajukan permohonan pada Pemerintah Hindia Belanda untuk memotong tauwtjang alias kucir rambutnya dan memohon izin pula untuk memakai pakaian Eropah. Permohonannya ternyata di kabulkan dan setelah izin untuk melakukan kedua hal itu diperolehnya, Oei Tiong Kam segera memotong ku­cir rambutnya dan mengenakan pakaian Eropah yang di inginkannya. Peristiwa itu yang terjadi pada tahun 1902 merupakan suatu peristiwa yang bersejarah karena dengan peristiwa itu Oei Tiong Ham tercatat sebagai orang Tionghoa pertama yang pada waktu itu telah berhasil mendapatkan izin dari Pemerintah Hindia Belanda untuk me­motong kucirnya dan mengenakan pakaian yang lazim dikenakan oleh orang-orang Eropah.

No comments:

Post a Comment