Thursday, August 6, 2015

Pemberontakan Taiping

Oei Tjie Sien

Oei Tjie Sien adalah seorang imigran (pendatang) dari Tiongkok. la berasal dari suku Fu Kien (Hok Kian). la mening-alkan negeri leluhur pada tahun 1858 dalam usia 23 tahun dan menetap di Semarang, Ibu kota Jawa Tengah. Oei Tjie Sien datang dari golongan terpelajar dan kaya; latar belakang mengapa ia menyingkirkan diri meninggalkan negerinya ialah gagalnya pemberontakan Taiping (1851 - 1864) di bawah pimpinan Ang Siu Chuan.

Dalam revolusi itu Oei Tjie Sien menjabat sebagai salah satu intendance (jabatan militer yang bertugas mengurus soal makanan dan pakaian tentara). Jika ia tidak melarikan diri dan ditangkap oleh pemerintah Manchu, dapat dipastikan ia akan mendapat hukuman berat atau dipenggal lehernya. Demikianlah situasi pada waktu itu, ketika ia buru-buru meninggal-kan istri dan seorang anaknya, Oei Tiong Djan, dengan menumpang sebuah kapal Jonks yang dipenuhi bermacam barang muatan, seperti perak lantakan yang berpuluh-puluh ribu thael banyaknya.

Untuk mengetahui bagaimana hebatnya revolusi Tai-ping yang gagal itu, disebutlah kota Hang-chou dengan telaga See Hu-nya yang amat termahsyur. Hang-chou adalah ibu kota dari propinsi Che-kiang, yang berbatasan dengan propinsi Kiang-su, di mana terdapat Ibu kota Nanking dan Shang-hai. Sebelum ter-jadi pemberontakan Tai-ping, penduduk Hang-chou berjumlah sekitar 2.000.000 jiwa. Tetapi setelah pemberontakan yang membawa malapetaka, penduduknya tersisa lebih kurang 350.000 jiwa. Kehilangan penduduk satu setengah juta lebih bagi satu kota besar yang amat makmur keadaannya, hal itu rasanya bukan hanya disebabkan karena kematian lantaran perang atau pembunuhan masal yang dilakukan pemerintah Manchu, tetapi mungkin pula disebabkan adanya pengungsian (evakuasi) besar-besaran dari penduduk kota yang ingin me-nyelamatkan diri menuju ke tempat lain untuk menetap dan tidak kembali ke tempat asalnya.

No comments:

Post a Comment