Kantor Oei Tiong Ham
Demi kemajuan perusahaannya, Oei
Tiong Ham juga tercatat telah mempergunakan tenaga kerja orang-orang Belanda.
baik di bidang tekhnik maupun di bidang management. Dan penggunaan tenaga kerja
asing itu tidak
hanya di sebabkan oleh karena pada waktu itu jumlah tenaga ahli Tionghoa masih
kurang, namun juga dengan bertolak dari segi pertimbangan politik, karena dari
segi itu penggunaan tenaga kerja orang Belanda tersebut dirasakan bermanfaat.
Dalam hidupnya, Oei Tiong Ham mempunyai dua
buah tujuan, yakni mengejar "kekayaan" dan "kekuasaan" dan
untuk mencapainya ia telah memberanikan diri dengan melatih ahli-ahli spesialis
dalam bidang perdagangan dan industri untuk kemudian menyatukan diri mereka itu
dengan kongsi-nya. Ia telah mengirimkan para pemuda Tionghoa yang bertempat
tinggal di pulau Jawa yang tajam otak ke Rotterdam dan Delft di Negri Belanda
untuk mendapatkan latihan dalam ke dua bidang keahlian tersebut di atas dan
sekembali mereka di tanah air, mereka
kemudian ditempatkan di pabrik gula dan tapioka yang dimilikinya, dimana mereka
memberikan bantuan mengenai perlistrikan dan reorganisasi perusahaan-perusahaan
tersebut,
Semasa hidupnya. Oei Tiong Ham juga tercatat telah pernah
mempelajari tata kerja dari
kartel dan menyadari benar bahwa sukses yang telah berhasil
diperoleh perkumpulan dagang itu tidak
lain hanyalah terletak pada
masalah konsolidasi dan integrasi. Di jiwai oleh keinsyafannya itu, ia kemudian mulai mengadakan reorientasi
mengenai urusan perdagangannya dengan
mendirikan gudang-gudang khusus
untuk menyimpan gula, yang diikutinya
dengan mengadakan integrasi
vertikal yang ekstensif dan dengan memperluas keberaniannya beradu nasib dalam kancah perdagangan gula. Organisasi pemasarannya tidak
lagi terbatas pada segi
menjual hasil produksinya saja dan
mengimport bahan yang diperlukan bagi perusahaan perusahaannya, namun juga
membeli bahan mentah yang diperlukan oleh perusahaan perusahaannya, misalnya
membeli karung goni dan pupuk. Untuk mengkordinasikan keuangan dari kongsi nya
yang kian meluas, ia kemudian juga telah mendirikan sebuah bank bernama N.V.
Bankvereeniging Oei Tiong Ham, sementara untuk menjamin fasilitas perkapalan ke
Singapura dengan tidak tanggung-tanggung ia kemudian juga telah mendirikan
sebuah perusahaan perkapalan dengan nama Heap Eng Moh Steamship Company, yang
di belakang hari lebih terkenal dengan nama Red Funnel Line.
No comments:
Post a Comment