Thursday, August 6, 2015

Gang Gambiran

Gang Gambiran

Di kota Semarang sampai ini hari masih ada satu jalan yang dinamakan Gang Gambiran. Nama jalan ini oleh penduduk kota khususnya dan masyarakat pada umumnya dihubung-hubung-kan dengan perdagangan gambir yang dilakukan oleh Oei Tjie Sien di Gang tersebut. Dalam suatu majalah mingguan di Surabaya yang menulis mengenai Oei Tiong Ham Concern dituturkan juga bahwa Gang Gambiran itu menjadi terkenal karena perdagangan gambirnya Oei Tjie Sien yang bertempat tinggal di gang itu.

Hal ini tidak benar 100%. Nama Gang Gambiran itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 1816, yaitu ketika Inggris menyerahkan kembali kekuasaan Indonesia pada Belanda.Waktu itu di Gang Gambiran terdapat sebuah gudang gambir milik seorang Tionghoa yang sering menerima gambir dari pulau Riouw (Riau). Sedang Oei Tjie Sien baru berdagang gambir dan ikan asin pada tahun 1863 atau kira-kira 47 tahun kemudian. (Riwa-yat Semarang 1416-1931, halaman ke 86, oleh tuan Liem Thian Yoe almarhum).

Fakta tersebut di atas menunjukkan bagaimana kepandaian Oei Tjie Sien dalam ilmu dagang; nama Gang Gambiran yang sudah dikenal masyarakat digunakan pula untuk berdagang gam­bir, hingga sekaligus menambah kepopuleran Gang Gambiran demi untuk kemajuan perdagangan gambirnya. Langkah itulah yang oleh orang Belanda dikatakan "een meesterlijke zet". Langkah demikian dalam dunia dagang jarang dimiliki orang. Satu bukti tentang ketajamannya berpikir dari Oei Tjie Sien.

Dalam posisinya sebagai pendiri Firma Kian Gwan, Oei Tjie Sien telah mendatangkan seorang kenalan bernama Djie Kang Pien dari Tiongkok, untuk membantu usaha kerjanya yang sedang menghadapi kemajuan. Di Indonesia Djie Kang Pien telah mendapat keturunan se­orang anak lelaki bernama Djie Pik Kioe, dan Djie Pik Kioe ini bukan lain adalah Kakek dari Dr. Djie Ting Ham dan Dr. Djie Ting Liat. Dr. Djie Ting Ham adalah Direktur dari Maatschappij tot Exploitatie der Oei Tiong Ham Suiker Fabrieken, dan Dr. Djie Ting Liat adalah seorang akuntan lulusan negeri Belanda, yang menjadi kepala dari bagian Administrasi dan pembukuan Oei Tiong Ham Concern.

Demikianlah kisah tentang pendiri Kian Gwan, semoga semangatnya menginspirasi pembaca dalam berwira-swasta.

No comments:

Post a Comment