Gang Gambiran
Di kota Semarang
sampai ini hari masih ada satu jalan yang dinamakan Gang Gambiran. Nama jalan
ini oleh penduduk kota khususnya dan masyarakat pada umumnya
dihubung-hubung-kan dengan perdagangan gambir yang dilakukan oleh Oei Tjie Sien
di Gang tersebut. Dalam suatu majalah mingguan di Surabaya yang menulis
mengenai Oei Tiong Ham Concern dituturkan juga bahwa Gang Gambiran itu menjadi
terkenal karena perdagangan gambirnya Oei Tjie Sien yang bertempat tinggal di
gang itu.
Hal ini
tidak benar 100%. Nama Gang Gambiran itu sebenarnya sudah ada sejak tahun 1816,
yaitu ketika Inggris menyerahkan kembali kekuasaan Indonesia pada Belanda.Waktu
itu di Gang Gambiran terdapat sebuah gudang gambir milik seorang Tionghoa yang
sering menerima gambir dari pulau Riouw (Riau). Sedang Oei Tjie Sien baru
berdagang gambir dan ikan asin pada tahun 1863 atau kira-kira 47 tahun
kemudian. (Riwa-yat Semarang 1416-1931,
halaman ke 86, oleh tuan Liem Thian Yoe almarhum).
Fakta tersebut
di atas menunjukkan bagaimana kepandaian Oei Tjie Sien dalam ilmu dagang; nama
Gang Gambiran yang sudah dikenal masyarakat digunakan pula untuk berdagang gambir,
hingga sekaligus menambah kepopuleran Gang Gambiran demi untuk kemajuan
perdagangan gambirnya. Langkah itulah yang oleh orang Belanda dikatakan "een meesterlijke zet". Langkah
demikian dalam dunia dagang jarang dimiliki orang. Satu bukti tentang
ketajamannya berpikir dari Oei Tjie Sien.
Dalam posisinya
sebagai pendiri Firma Kian Gwan, Oei Tjie Sien telah mendatangkan seorang
kenalan bernama Djie Kang Pien dari Tiongkok, untuk membantu usaha kerjanya
yang sedang menghadapi kemajuan. Di Indonesia Djie Kang Pien telah mendapat
keturunan seorang anak lelaki bernama Djie Pik Kioe, dan Djie Pik Kioe ini
bukan lain adalah Kakek dari Dr. Djie Ting Ham dan Dr. Djie Ting Liat. Dr. Djie
Ting Ham adalah Direktur dari Maatschappij tot Exploitatie der Oei Tiong Ham
Suiker Fabrieken, dan Dr. Djie Ting Liat adalah seorang akuntan lulusan negeri
Belanda, yang menjadi kepala dari bagian Administrasi dan pembukuan Oei Tiong
Ham Concern.
Demikianlah
kisah tentang pendiri Kian Gwan, semoga semangatnya menginspirasi pembaca dalam
berwira-swasta.
No comments:
Post a Comment