Madame Welington Koo
Di kalangan masyarakat Semarang, Oei Tiong Ham tidak hanya terkenal
sebagai seorang pedagang yang sangat kaya raya saja. namun juga sangat terkenal
sebagai seorang pedagang yang ulet, licin lihay bagaikan seekor belut dan
berani dalam menghadapi para penjahat Belanda, Di samping itu ia juga
sangat terkenal sebagai seorang pedagang yang sangat berani bermain kotor, demi
untuk mencapai keinginannya.
Banyak ceritera-cerita mengenai sifat Oei Tiong Ham itu yang
beredar dikalangan masyarakat tidak hanya dikalangan masyarakat Semarang saja
namun juga di daerah daerah lain, sebagaimana misalnya ternyata dari sebuah
ceritera berikut, yang pernah dituturkan oleh Mr. Jusup Wibisono dalam Harian
Nusantara.
Dalam harian itu Mr. Jusup telah menuturkan bahwa Oei Tiong Ham adalah
seorang pedagang yang memegang teguh filsafat bahwa "Tidak ada Pintu Besi
yang bagaimanapun tebalnya, yang tidak bisa ditembus dengan peluru emas". Kisah
semacam itu menurutnya pernah diceritakan oleh gurunya, seorang kepala sekolah
HIS di Solo, di mana ia pernah bersekolah pada masa tempo doeloe. Kepala
sekolah itu adalah seorang Indo Belanda yang .dilahirkan dan dibesarkan di
pulau Jawa sehingga ia tahu banyak mengenai peristiwa dan keadaan di pulau
Jawa. Pengetahuannya dan pengalamannya sering dikisahkan pada murid-murid di
sekolahnya kelas tujuh sebagai selingan di waktu ia sedang memberikan
pelajaran, dan salah sebuah dianta ranya yalah mengenai filsafat Oei Tiong Ham
tersebut di atas.
Menurut kepala sekolah itu Oei Tiong Ham datang di Indonesia
sebagai seorang imigran yang melarat, tidak ubahnya dengan kebanyakan imigran
Tionghoa lain, nya yang datang ke tanah air kita pada zaman penjajahan dahulu.
Namun berkat filsafatnya tersebut di atas ia berhasil menyelundupkan candu
terus menerus ke Indonesia hingga lambat laun ia berhasil menjadi seorang pedagang
yang kaya raya.
Perlu diketahui, bahwa pada masa itu, penjualan candu di Indonesia
dimonopoli oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penjualannya dilakukan dengan mempergunakan
sistim pembatasan dan harganyapun sangat menguntungkan. Kedua hal itu dengan
sendirinya memberikan perangsang yang kuat bagi terbitnya penyelundupan.
Setelah Oei Tiong Ham menjadi cukup kaya raya, ia kemudian
menghentikan business yang risikonya tidak seimbang lagi dengan kedudukannya
sebagai seorang pedagang besar itu dan bergerak dalam bidang industri. seperti
misalnya industri gula, tapioka dan lain lain. Dan dengan kekayaannya ia mampu
mendirikan beberapa pabrik gula dan tapioka.
No comments:
Post a Comment