Thursday, August 6, 2015

Pedagang yang Licin



 Madame Welington Koo
Di kalangan masyarakat Semarang, Oei Tiong Ham tidak hanya terkenal sebagai seorang pedagang yang sangat kaya raya saja. namun juga sangat terkenal sebagai seorang pedagang yang ulet, licin lihay bagaikan seekor belut dan berani dalam menghadapi para penjahat Belanda, Di samping itu ia juga sangat terkenal sebagai seorang pedagang yang sangat berani bermain kotor, demi untuk mencapai keinginannya.
Banyak ceritera-cerita mengenai sifat Oei Tiong Ham itu yang beredar dikalangan masyarakat tidak hanya di­kalangan masyarakat Semarang saja namun juga di daerah daerah lain, sebagaimana misalnya ternyata dari sebuah ceritera berikut, yang pernah dituturkan oleh Mr. Jusup Wibisono dalam Harian Nusantara.
Dalam harian itu Mr. Jusup telah menuturkan bahwa Oei Tiong Ham adalah seorang pedagang yang memegang teguh filsafat bahwa "Tidak ada Pintu Besi yang bagaimanapun tebalnya, yang tidak bisa ditembus dengan peluru emas". Kisah semacam itu menurutnya pernah diceritakan oleh gurunya, seorang kepala sekolah HIS di Solo, di mana ia pernah bersekolah pada masa tempo doeloe. Kepala sekolah itu adalah seorang Indo Belanda yang .dilahirkan dan dibesarkan di pulau Jawa sehingga ia tahu banyak mengenai peristiwa dan keadaan di pulau Jawa. Pengetahuannya dan pengalamannya sering dikisahkan pada murid-murid di sekolahnya kelas tujuh sebagai selingan di waktu ia sedang memberikan pelajaran, dan salah sebuah dianta ranya yalah mengenai filsafat Oei Tiong Ham tersebut di atas.
Menurut kepala sekolah itu Oei Tiong Ham datang di Indonesia sebagai seorang imigran yang melarat, tidak ubahnya dengan kebanyakan imigran Tionghoa lain, nya yang datang ke tanah air kita pada zaman penjajahan dahulu. Namun berkat filsafatnya tersebut di atas ia berhasil menyelundupkan candu terus menerus ke Indonesia hingga lambat laun ia berhasil menjadi seorang pedagang yang kaya raya.
Perlu diketahui, bahwa pada masa itu, penjualan candu di Indonesia dimonopoli oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penjualannya dilakukan dengan mempergunakan sistim pembatasan dan harganyapun sangat menguntungkan. Kedua hal itu dengan sendirinya memberikan perangsang yang kuat bagi terbitnya penyelundupan.
Setelah Oei Tiong Ham menjadi cukup kaya raya, ia kemudian menghentikan business yang risikonya ti­dak seimbang lagi dengan kedudukannya sebagai se­orang pedagang besar itu dan bergerak dalam bidang industri. seperti misalnya industri gula, tapioka dan lain lain. Dan dengan kekayaannya ia mampu mendirikan beberapa pabrik gula dan tapioka.

No comments:

Post a Comment