Thursday, August 6, 2015

Mendarat Di Semarang



 Pemberontakan Taiping
Oei Tjie Sien mendarat di Semarang dengan ditemani dua saudaranya, yaitu Oei Sien Tjo dan Oei Tjo Pie. Mengapa nama dari ketiga saudara itu berlainan, tidak jelas. Sementara ada yang menjelaskan, ketika Oei Sien Tjo tiba di Semarang, ia lalu menetap di Parakan, (keresidenan Kedu) dan kemudian tidak ada ceritanya. Sedang Oei Tjo Pie pernah berusaha dagang de­ngan merk Kian Gwan Hoo di Surakarta. Tetapi Kian Gwan Hoo itu kemudian juga tidak ada beritanya, begitupun tentang diri-nya Oei Tjo Pie sendiri. Hanya Kongsi (Vennootschap onder Firma) dengan merk Kian Gwan Tjan yang didirikan Oei Tjie Sien di Semarang itulah yang berkembang dan membawa sejarah. Nama "Kian Gwan" berarti "Sumber dari seluruh Kesejahteraan'.

Menurut informasi yang diperoleh dari saudara Liem Ping Tiong B.A., karyawan Oei Tiong Ham Concern angkatan 1928 yang memperoleh keterangan-keterangan dari kawan-kawan sejawat yang berusia lebih tua, dikatakan bahwa Oei Tjie Sien memiliki pandangan dalam dunia perdagangan cukup tajam; ia dapat melihat gelagat terhadap anak-anaknya. Siapakah di antara anak-anaknya yang dapat diandalkan untuk kemudian hari memimpin perusahaannya sampai turun-temurun? Pilihan itu jatuh pada Oei Tiong Ham, sedangkan kepada anaknya yang ke-dua bernama Oei Tiong Bing, anak ini diberi tanah-tanah persil yang tidak memerlukan kecerdasan dagang. Pada Oei Tiong Bing, sang ayah malahan memberi lebih banyak bagian kekayaannya, jika dihitung menurut jumlah uang dari harga tanah-ta­nah yang tidak sedikit itu. Suatu keputusan yang tepat dan bijaksana dari Oei Tjie Sien sebagai seorang ayah.

Pada tahun 1863 ketika hendak mendirikan Firma Kian Gwan Tjan, Oei Tjie Sien sudah memiliki kekayaan 3.000.000 Gulden Hindia Belanda pada waktu itu. Perdagangannya selain menyan dan gambir, juga mengekspor barang-barang hasil bumi ke Siam dan Saigon. Leluhur Oei Tjie Sien di Tiongkok asalnya memang sudah kaya-raya.

No comments:

Post a Comment